Semalam, hari ini dan esok
Mungkinkah serupa?
Lantas membuatkan benakku bersuara
Di manakah aku di matamu?
Siapakah aku di hatimu?
Terasa aku semakin kerdil
Semakin tiada bermaya dan berharga
Bagai boneka yang lusuh ditelan masa
Bagai barangan yang tiada bernilai
Hanya sekadar perhiasan sugul di pintu rumah yang usang
Puas sudah pipiku basah
Dek airmata yang gugur
Puas sudah hatiku membisik
Namun tak ku temui tanda jawapannya
Mungkinkah esok kan ku noktahkan semua?
Mungkinkah esok bahagia mengetuk pintu?
Atau mungkinkah esok kasih sayang datang bertamu?
Zu ‘De Mafia Mom
No comments:
Post a Comment